BLANTERORBITv102

REVIEW MOVE OFF

Sunday, October 20, 2019
Kali ini aku akan coba buat review sebuah buku dengan judul MOVE OFF. Buku ini merupakan buku antologi pertamaku bersama teman-teman menulis dari keluarga besar Indie Lirerary Club.




Judul                                     : MOVE OFF
Penuli                                   : Auliana Diana, Aviatus Sholikhah, Fitriyanto, Linara, Marwita Oktaviana,
  Nike Zulia, Wardah Hafidz Azizah, dan Yunita Rahmawati.
Penerbit                              : Delsmedia
Jumlah Halaman             : 110 halaman
ISBN                                      : 978-623-91119-2-2
Cetakan                               : I
Tahun                                   : 2019

MOVE OFF merupakan buku antologi puisi yang ditulis oleh delapan orang dari satu komunitas menulis yang sama. Berawal dari keinginan untuk menyajikan sebuah karya yang bisa dinikmati oleh banyak orang. MOVE OFF berisi kumpulan puisi yang didesain bertema sebuah perjalanan.

Disajikan dalam kumpulan 10 jenis puisi baru dengan 10 tema dari 8 penulis, MOVE OFF berisi 80 puisi yang penuh makna dari para penulisnya. Di bawah ini adalah 10 kumpulan puisi favoritku dari 10 jenis puisi yang berbeda.

1.       Distikon
Kucari keluar, Fitriyanto
Tetap yang membuatku terpesona adalah pemilihan diksi yang... entahlah, bisa-bisanya ketemu kata-kata seperti itu dan merangkainya menjadi puisi yang wow.

2.       Terzina
Elok Basa, Fitriyanto
Kalau baca karya Fitriyanto aku selalu terpukau dengan pemilihan diksi yang tak bisa ditebak. Dan penuturan yang sangat apik. Suka banget lah pokoknya.

3.       Kuartet
Rasa, Auliana Dania
Bercerita tentang berbagai macam rasa, atau emosi pada manusia. Kata-kata yang dipakai sangat sederhana, hingga mudah dinikmati.

4.       Quint
Menantimu, Nike Zulia
Bercerita tentang penantian seorang anak kepada ibunya. Puisinya termasuk pendek, hanya berisi 3 bait. Namun sangat menyentuh dan membuat terbawa pada emosi penulis.

5.       Sektet
Sudahlah, Marwita Oktaviana
Bercerita tentang seseorang yang sudah lelah dengan tingkah laku pasangannya dan memilih untuk pergi darinya. Penggunaan diksi yang selalu unik dengan baris-baris pendek pada puisinya membuat gampang dibaca dan dimengerti isinya.

6.       Septima
Memeluk lara, Linara
Bercerita tentang seseorang yang menanggung luka dan berusaha bangkit untuk dapat menyembuhkannya. Baris-baris puisinya memakai banyak kata. Hampir seperti prosa. Namun tetap bagus sekali dan enak dibaca.

7.       Stanza
Genderang saling diam, Aviatus Sholikhah
Bercerita tentang kegalauan seseorang karena mencintai namun tanpa tanggapan yang pasti. Kalau baca ini sungguh menguras emosi. Diksinya asyik dan mudah dimengerti, tapi tetap unik.

8.       Soneta
Menangani kepergian, Wardah Hafidz Azizah
Bercerita tentang seorang yang memantapkan hati setelah ditinggal pergi kekasih hati. Asyik, dengan pemilihan diksi yang mudah dipahami.

9.       Patidusa
Rindu, Marwita Oktaviana
Bercerita tentang seseorang yang merasa kesepian di tengah keramaian akibat merindukan seseorang. Penggunaan rima yang tertata dan diksi yang unik membuat puisinya sungguh ciamik.

10.   Baris Berhitung
Puan pulang, sayang, Yunita Rahmawati
Bercerita tentang seorang wanita yang pulang kembali pada kekasihnya. Penggunaan rima yang ciamik dan diksi yang asyik membuat puisi ini layak menjadi yang terbaik.

MOVE OFF berukuran sedang sehingga mudah dipegang saat dibaca. Covernya merupakan soft cover. Dengan background warna hitam dan ada tulisan MOVE OFF dengan warna putih dan merah. Secara umum desain cover termasuk sederhana tapi terlihat elegan.

Setelah membaca keseluruhan isi antologi, bisa dibilang buku ini sangat layak dibaca oleh mereka yang mencintai puisi dan mereka yang ingin belajar membuat berbagai macam jenis puisi baru.

Semoga selanjutnya akan ada karya-karya baru dari para penulis MOVE OFF ini. Aku tunggu.

Author

Marwita Oktaviana

Blogger, Book lover, Writing Enthusiast, A friend of a many students

  1. Kirain bakal dapet sedikit bocoran kutipan salah satu puisinya. Hehehe ....
    Begitu banyak jenis puisi ya ternyata. Keren.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pinanglah, dan kamu tidak perlu mengintip sebagian dari isinya, lebih dari itu, kamu bisa melihat dan merasai semuanya. Kuy stok move off semakin menipis.

      Delete
  2. Hai... Aku Linara ������

    ReplyDelete