Kali ini aku akan coba buat review sebuah
buku dengan judul MOVE OFF. Buku ini merupakan buku antologi pertamaku bersama
teman-teman menulis dari keluarga besar Indie Lirerary Club.
Judul : MOVE OFF
Penuli : Auliana Diana, Aviatus
Sholikhah, Fitriyanto, Linara, Marwita Oktaviana,
Nike
Zulia, Wardah Hafidz Azizah, dan Yunita Rahmawati.
Penerbit : Delsmedia
Jumlah Halaman : 110 halaman
ISBN :
978-623-91119-2-2
Cetakan :
I
Tahun :
2019
MOVE OFF merupakan buku antologi puisi yang
ditulis oleh delapan orang dari satu komunitas menulis yang sama. Berawal dari
keinginan untuk menyajikan sebuah karya yang bisa dinikmati oleh banyak orang.
MOVE OFF berisi kumpulan puisi yang didesain bertema sebuah perjalanan.
Disajikan dalam kumpulan 10 jenis puisi baru
dengan 10 tema dari 8 penulis, MOVE OFF berisi 80 puisi yang penuh makna dari
para penulisnya. Di bawah ini adalah 10 kumpulan puisi favoritku dari 10 jenis
puisi yang berbeda.
1.
Distikon
Kucari keluar, Fitriyanto
Tetap yang membuatku terpesona
adalah pemilihan diksi yang... entahlah, bisa-bisanya ketemu kata-kata seperti
itu dan merangkainya menjadi puisi yang wow.
2.
Terzina
Elok Basa, Fitriyanto
Kalau baca karya Fitriyanto aku
selalu terpukau dengan pemilihan diksi yang tak bisa ditebak. Dan penuturan
yang sangat apik. Suka banget lah pokoknya.
3.
Kuartet
Rasa, Auliana Dania
Bercerita tentang berbagai macam
rasa, atau emosi pada manusia. Kata-kata yang dipakai sangat sederhana, hingga
mudah dinikmati.
4.
Quint
Menantimu, Nike Zulia
Bercerita tentang penantian
seorang anak kepada ibunya. Puisinya termasuk pendek, hanya berisi 3 bait. Namun
sangat menyentuh dan membuat terbawa pada emosi penulis.
5.
Sektet
Sudahlah, Marwita Oktaviana
Bercerita tentang seseorang yang sudah lelah
dengan tingkah laku pasangannya dan memilih untuk pergi darinya. Penggunaan diksi
yang selalu unik dengan baris-baris pendek pada puisinya membuat gampang dibaca
dan dimengerti isinya.
6.
Septima
Memeluk lara, Linara
Bercerita tentang seseorang yang
menanggung luka dan berusaha bangkit untuk dapat menyembuhkannya. Baris-baris
puisinya memakai banyak kata. Hampir seperti prosa. Namun tetap bagus sekali
dan enak dibaca.
7.
Stanza
Genderang saling diam, Aviatus Sholikhah
Bercerita tentang kegalauan seseorang karena
mencintai namun tanpa tanggapan yang pasti. Kalau baca ini sungguh menguras
emosi. Diksinya asyik dan mudah dimengerti, tapi tetap unik.
8.
Soneta
Menangani kepergian, Wardah
Hafidz Azizah
Bercerita tentang seorang yang
memantapkan hati setelah ditinggal pergi kekasih hati. Asyik, dengan pemilihan
diksi yang mudah dipahami.
9.
Patidusa
Rindu, Marwita Oktaviana
Bercerita tentang seseorang yang merasa
kesepian di tengah keramaian akibat merindukan seseorang. Penggunaan rima yang
tertata dan diksi yang unik membuat puisinya sungguh ciamik.
10.
Baris Berhitung
Puan pulang, sayang, Yunita Rahmawati
Bercerita tentang seorang wanita yang pulang
kembali pada kekasihnya. Penggunaan rima yang ciamik dan diksi yang asyik
membuat puisi ini layak menjadi yang terbaik.
MOVE OFF berukuran sedang sehingga mudah
dipegang saat dibaca. Covernya merupakan soft cover. Dengan background warna
hitam dan ada tulisan MOVE OFF dengan warna putih dan merah. Secara umum desain
cover termasuk sederhana tapi terlihat elegan.
Setelah membaca keseluruhan isi antologi,
bisa dibilang buku ini sangat layak dibaca oleh mereka yang mencintai puisi dan
mereka yang ingin belajar membuat berbagai macam jenis puisi baru.
Kirain bakal dapet sedikit bocoran kutipan salah satu puisinya. Hehehe ....
ReplyDeleteBegitu banyak jenis puisi ya ternyata. Keren.
Pinanglah, dan kamu tidak perlu mengintip sebagian dari isinya, lebih dari itu, kamu bisa melihat dan merasai semuanya. Kuy stok move off semakin menipis.
DeleteMarkotoppp
ReplyDeleteHai... Aku Linara ������
ReplyDeletehai juga kak Lin, selamat menjelajah :)
Delete